Senin, 25 Maret 2013

Pupuklah Jiwa Entreprenuer dari Sekarang

Tidak ada kata terlambat... begitu kata pepatah.
Memang benar, saya mengalami sendiri ketika 6 tahun yang lalu. Ketika itu saya berumur 26 tahun, saya sering bertemu dengan pengusaha - pengusaha muda yang sudah lebih dahulu berkembang. Namun, saya justru semakin termotivasi dengan keberadaan mereka.

Dahulu saya sering merenung, kenapa orang tua saya tidak mengajarkan saya dalam berbisnis. Atau setidaknya mendukung saya berbisnis ketika saya masih menginjak sekolah atau kuliah. Bahkan kedua orang tua saya, menginginkan saya untuk menjadi pegawai negri seperti kebanyakan orang tua lainnya.

Dalam belajar menjadi seorang enterprenuer, saya belajar langsung dalam praktik bisnis selama lebih dari 11 tahun. Selama itu pula, saya belajar bagaimana membangun bisnis, belajar fokus, menanggung resiko kegagalan, dan macam sebagainya. Saya hanya bisa berandai, jika saya mulai bisnis ketika umur 16 tahun, mungkin saya bisa menuai keberhasilan pada usia dibawah 30th.

Senin, 04 Maret 2013

Belajarlah Untuk Tujuan Yang Pasti

Setiap hari kita belajar, bahkan dari kecil kita disuruh belajar oleh orang tua. Coba anda bayangkan... berapa puluh tahun kita sudah belajar setiap hari. Semestinya kita ini ( maaf bagi yang seumuran saya yah, hehehehe.. ) sudah bisa menguasai banyak hal. Karena semua pelajaran kita lalap habis dari mulai pelajaran SD, SMP, SMA hingga Kuliah.

Tapi bagaimana hasil dari pembelajaran setiap hari kita ini??? Hmm.. memang sungguh sangat menyesal, saat ini saya masih belum bisa apa-apa. Bahkan ilmu tambahan yang diberikan oleh bisnis saya saat ini belum bisa dikuasi sepenuhnya. Apalagi disuruh mengingat - ingat pelajaran masa lalu. Bisa pusing saya. Hehehehe...

Saya sangat bersyukur, sadar di awal masa pertumbuhan saya. Tidak terlambat dan juga tidak terlalu cepat. Yaa pass lah.. Pas waktu kuliah saya menghilang, pas waktu belajar bisnis yang langsung menekuni.

Saya ingin menceritakan sedikit pengalaman yang saya alami sendiri, dan apa yang saya lakukan ini bukan sesuatu yang bisa diterima oleh kebanyakan orang. Karena hal ini jarang orang yang bisa memahaminya atau mengerti. Yaitu putus kuliah atau tidak melanjutkan kuliah, kalau bahasa saya lebih tepatnya " Meluluskan Diri ".