Senin, 17 Agustus 2015

Lika Liku Kehidupan #1 : Mendekati 100%

" Saya hanya bisa berusaha dan berdoa, apapun yang terjadi itu pasti karena kehendak Allah SWT. Mungkin ini yang terbaik bagi saya kedepannya, oleh karena itu saya hanya bisa berserah diri dan tetap bersyukur atas karunia-Nya".

Hari ini adalah hari Selasa, tgl 11 Agustus 2015. Hati saya saat ini sedang berbahagia dan berbunga - bunga. Bukan karena saya diterima cinta ataupun diterima lamaran oleh gadis impian. Tapi karena sebentar lagi proyek yang saya idam - idamkan akan segera terwujud. Maklumlah, setelah sekian lama saya tidak ada pekerjaan tambahan dan juga proyek ini saya fojuskn untuk bayar hutang hutang saya.

Siang itu, saya dan 2 orang teman saya ( rubi dan adam ) tengah berada di mobil untuk menuju ke kantor rekanan saya. Kebetulan siang itu, kami sudah ada janjian untuk tanda tangan kontrak kerjasama mengenai proyek telekomunikasi di daerah Jawa Tengah.



Sempat beberapa kali kesasar, namun akhirnya pkl. 14.00 kami tiba di kantor rekanan saya di daerah Cimanggis Depok.  Setelah perkenalan sebentar dan diselingi dengan obrolan ngalor ngidul, akhirnya kami membicarakan masalah kontrak kerjasama tersebut.

Setelah memperhatikan saya perhatikan isi kontrak tersebut, saya sedikit memberikan revisi, terutama mengenai sistem pembayaran. Karena terus terang, saya ingin Rubi yang bertindak sebagai investor agar memiliki akses langsung dalam pembayaran proyek tersebut. Setelah sepakat dengan revisi tersebut, maka kami menandatangani kontrak kerjasama tersebut.

Alhamdulillah... akhirnya saya mendapatkan pekerjaan tersebut. Dan sesuai dengan isi kontrak, kami akan melakukan transfer dana kepada rekanan saya sebagai fee management sebesar 20% pada hari Kamis besok.

Perlu diketahui, bahwa pekerjaan ini merupakan hal yang istimewa bagi saya. Pertama. Proyek ini merupakan proyek pertama saya dan teman - teman dalam bidang telekomunikasi. Kedua. Keuntungan dari proyek ini akan saya gunakan untuk menutup segala hutang saya yang lain, yang jumlahnya sangat besar.

Ketiga. Keuntungan dari proyek ini terbilang lumayan besar, sehingga sangat menjanjikan. Coba anda bayangkan, proyek ini hanya butuh modal operasional sebesar 150 juta, sedangkan keuntungan bersih diperkirakan sebesar 160 juta dalam waktu 2-3 bulan. Jadi keuntungan lebih dari 100%. Karena kami bertiga, maka saya dan Adam mendapatkan jatah 30% atau sekitar 48 juta per orang. Sedangkan Rubi mendapatkan jatah 40% atau sekitar 64 juta.

Keempat. Proyek ini merupakan langkah awal bagi saya dan rekanan saya. Direncanakan kedepannya, kami akan menambah proyek yang lebih besar dalan bidang telekomunikasi. Sehingga saya bisa bernapas lega untuk menutup semua hutang - hutang saya yang mencapai 325 juta.

Okee.. kontrak kerjasama sudah kami tandatangani, langkah selanjutnya tentu saja saya dan teman - teman menyiapkan segala sesuatunya. Rubi yang bertindak sebagai penyandang dana mulai melakukan pencairan dana. Sedangkan Adam bertugas mempersiapkan tim operasional di lapangan.

Dan saya sendiri bertugas sebagai bagian Administrasi dan Keuangan. Hal ini saya pilih karena bagian ini merupakan ujung tombak dalam hal pembayaran dana proyek dari pemberi kerja. Selain itu juga, saya ingin belajar lebih dalam mengenai instalasi dan jaringan telekomunikasi.

Rabu, 12 Agustus 2015.
Kegiatan meeting dengan kordinator tim operasional sudah kami lakukan hingga larut malam, atau lebih tepatnya menjelang dini hari. Kordinasi ini di lakukan di apartemen punya Rubi. Saya juga sudah diajari banyak hal dalam mempersiapkan dokumen - dokumen di lapangan oleh Team Leader.

Pkl 23.00 saya meminta ijin untuk istirahat dahulu, selain karena segala dokumen sudah saya persiapkan karena mata sudah tidak bisa diajak konpromi lagi. Sebelum tidur, saya sempat membayangkan bagaimana proyek ini dapat mengubah jalan hidup saya kedepan. Dengan perasaan campur aduk, akhirnya mata saya terpejam.

Kamis, 13 Agustus 2015. Saya terbangun agak siang, karena tadi pagi selepas shalat subuh saya kembali terlelap. Saya melihat tidak ada siapa - siapa di apartemen. Ah.. mungkin mereka sedang mempersiapkan pekerjaan mereka masing - masing. Kata hati saya.

Tak lama kemudian teman saya Rubi datang ke apartemen bersama temannya, nama Febri. Walaupun laki-laki namun namanya tak asing dengan nama perempuan. Terlebih, saya juga punya karyawan perempuan bernama Febri. Sedikit geli mendengarnya. Hehehehe...

Sedikit berbincang dengan Febri, ternyata dia juga pernah kuliah di Jogja. Dan dia juga seorang pengusaha muda asal Bojonegoro Jawa Timur ( sebutan pengusaha muda agar terlihat keren sedikit )

Rubi sempat bertanya kepada saya dimana keberadaan si Adam. Karena saya juga baru bangun saya jawab gak tahu. Dari pembicaraan kami, akhirnya saya tahu bahwa Rubi dan Adam hari ini janjian untuk pertemuan membahas proyek lain, yang melibatkan Febri teman Rubi tersebut.

Dalam hati kecil saya bertanya - tanya. Apakah teman - teman saya itu gak ingat dengan proyek yang sedang kita jalankan saat ini?? Bagaimana visa membuat rencana proyek lain, sedangkan proyek ini baru saja dimulai. Dan yang lebih penting lagi, hari ini merupakan hari dimana Rubi harus transfer dana ke rekanan saya sebagai fee management.

Kemudian saya bertanya ke Rubi, bagaimana persiapan dana untuk modal proyek kami. Dana apakah sudah di transfer fee management kepada pihak rekanan saya. Akhirnya kata - kata yang sebelumnya sama sekali di luar perkiraan saya terdengar jelas. Yan.. mohon maaf nih. Dananya gak bisa cair, butuh waktu sekitar 2 minggu lagi untuk cair. Ini gua juga maaih berusaha cari pinjaman dana ke temen - temen.

Blaaarrr...!!! Bagaikan petir di siang bolong. Badan saya langsung lemas sesaat, kaki rasanya gak kuat menahan beban tubuh. Inilah hal yang diluar dugaan yang terjadi seketika dan sekejap. Posisinya tepat di injury time. Dalam hati, bagaimana saya harus bertindak dan siapa yang harus saya salahkan??

Bukannya apa - apa, karena sebelumnya saya selalu menanyakan perkembangan dana kepada Rubi. Dan jawabannya cukup memuaskan. Bisa cair kok dananya, bahkan saya lebihkan dananya untuk jaga - jaga. Terakhir, kata - kata itu keluar sehari setelah kami tanda tangan kontrak.

Ya Allah.. saya gak menyangka akan terjadi seperti ini. Padahal semua hal sudah siap, bahkan persiapan mendekati angka 100%.

Namun itulah kehendak Allah, karena kami cuma bisa merencanakan. Pada akhirnya Allah yang memutuskan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar