Rabu, 31 Agustus 2016

Pentingnya sebuah Manajemen bagi perusahaan

Manajemen itu adalah sebuah sistem sedangkan keputusan itu merupakan hasil dari analisa. Sehingga segala sesuatu yang kita putuskan pasti melihat dari sebuah sistem dan juga analisa. Jika analisa dapat dilakukan dengan cepat, namun sistem tidak bisa dilakukan dengan cepat. Jika keputusan yang berdasarkan sistem manajemen, maka tingkat obyektifitasnya lebih tinggi daripada keputusan yang berdasarkan analisa.

Saya ingin berbagi sedikit kisah dan pengalaman yang saya alami dalam blog ini, mengenai sistem manajemen dalam perusahaan saya sendiri. Lebih tepatnya mantan perusahaan saya, karena sudah bulan Mei kemarin saya memutuskan keluar atau dikeluarkan walau tidak ada surat pemecatannya.

Saat ini saya menjabat sebagai general manager di sebuah perusahaan telekomunikasi, sebuah perusahaan yang masih baru di bidang telekomunikasi di Jakarta Selatan dan perusahaan in dijabat oleh seorang direktur yang masih muda dan kurang berpengalaman dalam manajemen perusahaan.


Walaupun secara gaya dan cara bicaranya seolah - olah dia sangat berpengalaman dalam berbagai project atau bisnis. Memang, dalam menangani sebuah perusahaan itu mudah sekali untuk diucapkan bagi semua orang. Anak kecil sekalipun yang tahu dan belajar mengenai
tapi sangat sulit untuk dijalankan.

Hari ini adalah memasuki bulan ke 6 saya di perusahaan ini, dan dari awal hingga kini saya masih dibuat bingung dengan manajemen di perusahaan ini. Segala keputusan dan juga SOP yang dibuat seolah - olah berdasarkan keputusan direktur. Sehingga apapun kebijakan tergantung dari hati seorang direktur.

Jika hati direktur sedang senang, maka segala keputusannya akan meloloskan semua permintaan. Bahkan terkadang over kebijakan, atau saya sebut mengambil keputusan sendiri tanpa melihat dan mempertimbangkan semua hal. Nah, jika hati sedang galau atau hatinya sdang tidak enak, maka segala keputusannya juaga tidak menguntungkan bagi perusahaan.

Manajemen itu Sistem

Sistem itu direncanakan, dipublikasikan dan dilaksanakan. Sehingga sistem akan berjalan sesuai dengan keinginan perusahaan. Inilah yang menggerakan roda organisasi, dan ini juga lah yang mengatur organisasi secara keseluruhan.

Yang namanya usaha ataupun bisnis sekalipun pasti akan membuat sebuah sistem manajemen yang baik. Agar dapat membantu kita dalam mengambil keputusan yang terbaik untuk perusahaan. Sistem manajemen disini bertujuan untuk mengatur semua kebijakan yang akan diambil oleh orang - orang yang berada di perusahaan ini, sehingga semua akan mengikuti ritme perusahaan.

Jika sebuah perusahaan tidak memiliki sistem manajemen yang baik, maka hampir dipastikan semua keputusan berada dibawah satu orang, yaitu seorang manager ataupun direktur. Dan semua karyawan akan mengikuti apa kata hati seorang direktur ini.

Coba kita bayangkan, bagaimana menderitanya kita yang harus selalu mengikuti apa kata hati atasan kita. Moment tidak tepat, tindakan kita pasti dianggap salah. Namun jika momentnya tepat atau hatinya lagi baik, maka tindakan kita dianggap baik. Hufftt...

Ohya satu lagi, kenapa saya selalu bilang bahwa atasan saya ini tidak mengerti sebuah sistem. Kita bisa dilihat dari struktur organisasinya. Coba lihat baik - baik struktur organisasi di perusahaan saya dibawah ini ;


Dari gambaran struktur diatas, jelas bahwa saya sebagai general maanger memiliki tugas dan tanggung jawab menangani Keuangan, Doc Project dan Project Manager. Dalam bagian keuangan pun, saya bertanggungjawab untuk mengontrol dan juga mengetahui secara jelas laporan setiap keuangan bulan. Bukankah ini hal yang wajar sebagai general manager, karena data - data tersebut saya gunakan untuk mengambil keputusan ataupun strategi perusahaan kedepan.

Namun apa jadinya jika saya tidak dapat mengakses ataupun mengatur keuangaan perusahaan secara keseluruhan. Bahkan laporan keuangan pun saya tidak diperbolehkan melihatnya, dengan alasan itu merupakan dapur perusahaan. Bahkan pengeluaran operasional perusahaan pun, harus selalu meminta persetujuan seorang direktur.

Begini prosesnya pengeluaran biaya operasional di lapangan :

Team Lapangan --> Kordinator Area --> Project Manager --> General Manager --> Keuangaan --> Direktur

Ohh my good..!! Alasan yang membuat otak saya pusing dengan sistem seperti ini. Kalau begini, kenapa saya gak dijadikan Project Manager saja?? jadi saya sebatas kordinasi sama bagian keuangan. Dan tidak punya tanggungjawab atas pelaporan dan juga anggaran perusahaan.

Jadi menurut saya, struktur organisasinya seperti ini :



Aneh gak yah?? Kalau menurut saya sih aneh. Aneh dengan namanya General Manager, aneh dengan struktur organisasinya. Dan memaksakan atasan saya ini menamakan dirinya Direktur dengan memiliki seorang General Manager. #tepokjidat

Dan anehnya lagi, terkadang pengajuan dana operasional langsung ditujukan kepada direktur. Jika direktur setuju, maka dia akan memberikan disposisi kepada Bag. Keuangaan untuk dicairkan. Walaupun kalau menurut saya ( sebagai general manager ) dana tersebut tidak terlalu begitu dibutuhkan.

Okee.. dari beberapa hal tersebut, mungkin kita sudah dapat membayangkan, bagaimana jadinya sebuah perusahaan antah berantah ini menerapkan sistem manajemen perusahaan yang baik. Atau saya pikir,  mereka tidak memiliki sebuah sistem manajemen.

Yaahh.. saya sekali lagi dapat banyak sekali pelajaran - pelajaran penting dari sebuah organisasi yang antah berantah ini. Tapi mau gak mau, saya harus masih berada disini untuk bertahan hidup untuk masa depan saya dan keluarga saya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar