Malam ini aku begitu merindukan semuanya, semua yang telah menjadi bagian dalam hidupku. Terutama untuk anakku yang sekarang sudah mau menginjak umur 2 tahun. Karena saya benar2 telah melewatkan masa - masa bahagia untuk dapat melihat dan merasakan perkembangan seorang anak laki - laki.
Disaat dia masih lucu - lucunya dan juga disaat masa dimana kelakuannya masih menggemaskan. Disitulah saya merasakan betapa saya kehilangan moment - moment bahagianya saya sebagai seorang ayah.
Terakhir kalinya aku dikirimin sebuah video lucu, bagaimana anakku sudah dapat bermain bola sendiri, berlari lincah dan juga berekspresi bahagia dalam bermain. Aku berpikir, betapa jahatnya diriku karena aku tidak ada bersamanya. Bermain bersama dan juga tertawa bersama, tertawa dengan tingkah laku yang lucu dan sedikit nakal.
Selain itu, rinduku untuk istri yang dirumah, telah menjaga anakku dan juga rumah. Dia bagaikan pelindung dan juga pemberi cahaya bagi rumah kita. Karena semua kehidupan di rumah itu banyak sekali yang harus di urus dan diselesaikan.
Untuk istriku, engkau tetap menjaga keutuhan harmonisasi rumah kita yang sudah menampung untuk 4 orang keluarga kita. Bahkan disaat engkau mulai melemah, engkau tetap bertahan dan terus menyemangati hidupku. Terus berusaha optimitis dalam menatap masa depan kita, masa depan keluarga kita.
Disaat aku menulis saat ini, air mata di pipiku tak kuasa terbendung untuk menahan rasa rinduku pada mereka. Tak tahan aku untuk sedikit melemahkan jiwa kuatku pada perasaan ini. Tak kuasa haruku dan juga rindu ini pada semua keluarga di rumah.
Inilah rasa rinduku kepada mereka
Disaat dia masih lucu - lucunya dan juga disaat masa dimana kelakuannya masih menggemaskan. Disitulah saya merasakan betapa saya kehilangan moment - moment bahagianya saya sebagai seorang ayah.
Terakhir kalinya aku dikirimin sebuah video lucu, bagaimana anakku sudah dapat bermain bola sendiri, berlari lincah dan juga berekspresi bahagia dalam bermain. Aku berpikir, betapa jahatnya diriku karena aku tidak ada bersamanya. Bermain bersama dan juga tertawa bersama, tertawa dengan tingkah laku yang lucu dan sedikit nakal.
Selain itu, rinduku untuk istri yang dirumah, telah menjaga anakku dan juga rumah. Dia bagaikan pelindung dan juga pemberi cahaya bagi rumah kita. Karena semua kehidupan di rumah itu banyak sekali yang harus di urus dan diselesaikan.
Untuk istriku, engkau tetap menjaga keutuhan harmonisasi rumah kita yang sudah menampung untuk 4 orang keluarga kita. Bahkan disaat engkau mulai melemah, engkau tetap bertahan dan terus menyemangati hidupku. Terus berusaha optimitis dalam menatap masa depan kita, masa depan keluarga kita.
Disaat aku menulis saat ini, air mata di pipiku tak kuasa terbendung untuk menahan rasa rinduku pada mereka. Tak tahan aku untuk sedikit melemahkan jiwa kuatku pada perasaan ini. Tak kuasa haruku dan juga rindu ini pada semua keluarga di rumah.
Inilah rasa rinduku kepada mereka

Tidak ada komentar:
Posting Komentar